Tidur Berkualitas Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Cari Tahu Faktanya!
Tahukah kamu, tidur berkualitas dapat membuat tubuh tidak gampang sakit, lho! Melansir Mayo Clinic, seseorang menjadi lebih rentan terinfeksi penyakit ketika kekurangan tidur.
Ini karena tidur yang cukup membantu meningkatkan sel imun. Maka itu, tidur cukup sangatlah penting dilakukan sebagai upaya memelihara daya tahan tubuh, agar tidak sakit.
Namun, tidur yang cukup bukan hanya soal memenuhi kuantitas tidur yang dianjurkan, yakni 7-8 jam untuk orang dewasa dan lansia. Yang tak kalah penting ketimbang kuantitas tidur adalah kualitas tidur.
Apa sih yang dimaksud dengan kualitas tidur?
Dilansir dari Sleep.org, kualitas tidur adalah seberapa nyenyak seseorang tidur. Itu berarti seseorang dapat tidur sepanjang malam dengan tidak terbangun lebih dari satu kali dan dapat tertidur kembali dalam waktu 20 menit jika terbangun, dapat tidur dengan mudah setidaknya 30 menit setelah berbaring, dan dapat bangun di pagi hari dengan segar.
Pentingnya tidur berkualitas di masa pandemi
Di masa pandemi Covid-19, daya tahan tubuh menjadi modal penting bagi tubuh agar kita tetap sehat, salah satunya dengan menjaga atau meningkatkan kualitas tidur.
Melansir Kompas, ahli psikoneuroimunologi dari Harvard Medical School Monika Haack turut menjelaskan, tidur berkualitas memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, salah satunya dapat meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh.
“Banyak bukti ilmiah menunjukkan, tidur yang cukup dapat membantu tubuh mencegah atau melawan segala jenis infeksi,” ucap Haack, dikutip dari National Geographic, Kamis (1/8/2020).
Oleh karena itu, selain menerapkan protokol kesehatan, memenuhi asupan yang bernutrisi, dan olahraga rutin, tidur yang berkualitas juga akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh untuk mengurangi potensi terinfeksi penyakit.
Lantas bagaimana caranya tidur lebih nyenyak dan berkualitas?
Sayangnya, tidak sedikit orang yang justru mengalami kesulitan untuk dapat tertidur dengan nyenyak pada malam hari.
Ditambah lagi, melansir Kompas, kecemasan akan pandemi dapat menjadi beban mental yang berdampak pada kualitas tidur.
Seorang dokter pengobatan tidur dan profesor kedokteran klinis, Ilene Rosen mengungkapkan, kecemasan dan stres di masa pandemi dapat menyebabkan coronasomnia. Coronasomnia adalah istilah yang menggambarkan gangguan tidur yang disebabkan karena pandemi Covid-19.